Sabtu, 21 Februari 2015

barisan suci

hari ini ku temui lantunan2 seperti kemarin, Mungkin terbalik, Engkau yang terkejut melihat ku ada, Dan aku tak tahu apa yang terbelesit di pikiran mu. Dan rupa nya hari ini berbeda, Dalam takbir hingga salam, Aku berbaris di belakang mu, Dan kau berbaris di barisan paling depan. Aku pejamkan mata seketika, Menghayati alunan ayat-Nya yang begitu merdu terdengar, Dan aku selalu bertegar. Kemudian dalam do'a, Terasa sesal yang makin dalam, Air mata pun menetes dalam do'a ku. Tenggelam dalam do'a yang selalu kebingungan untuk melangkah ke arah mana. Dan begitu pun engkau yang berbaris paling depan, Apakah mungkin dengan kekusyukan mu Kau tengah menyebut ku lagi dalam do'a mu? air mata dan senyuman bahagia menjadi saksi, Tak bisa lepas dan aku dilema. Atau kah barisan ini akan selamanya menjadi barisan yang sama? Atau berpindah- pindah ? Atau bahkan hanya 1 kali saja? Bayangan yang tertuju adalah saban do'a aku tak pernah berpindah barisan

JAWABAN ISTIKHOROH

malam datang menyapa,
angin membangunkan dalam lelap nya malam,
kucuran air membasahi tubuh ku,
aku larut dengan doa dan air mata.

ku curahkan kesedihan ini,
dalam tulus aku meminta petunjuk,
begitu Maha Pengasih Engkau,
rahmat dan petunjuk-Mu seketika terus datang dan berkeliaran di fikiran ku.

ku curahkan pilu ku,
dan terjawab,
semua baik-baik saja,
dan lebih dekat.

esok nya terjawab lagi istikhoroh ku,
sisi lain lebih menjauh,
sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
dengan segala rencana indah-Mu.

Jumat, 13 Februari 2015

Dear murobyđź’™

Muroby,
hati mu bagaikan intan permata,
yang berkilau cerah,
seperti sinar matahari.

muroby,
kau pahlawan tanpa tanda jasa,
mengajari ku ayat-ayat Allah,
dari kecil hingga aku dewasa.

hingga kini,
kau telah terlihat agak rapuh,
dan tanpa keluh kesah engkau tak mengenal lelah,
cucuran keringat mu adalah semangat ku.

hitungan jari yang menjadi sepi,
tak pernah menjadi hambatan untuk terus berjuang,
berjalan dan terus berlari,
untuk menggapai angan.

mungkin,
takan terbalas jasamu oleh apapun,
hanya ku persembahkan puisi ini untuk mu,
tidak berharga mahal, namun dari hati yang terdalam.

to: ustad.hamid(guru ngaji ku)
#sugiartimaysari